Pelecehan Seksual di Universitas Andalas, Kampus Harus Miliki Satgas PPKS

Pelecehan Seksual di Universitas Andalas, Kampus Harus Miliki Satgas PPKS

Melansir berasal dari, Budi Sastera selaku Kepala Seksi Pidana Umum, Kejari Padang, menyatakan masalah pelecehan seksual di Unand sudah dilimpahkan ke PN Padang pada Rabu, 14 Juni 2023 dan sidang pertama ditunaikan pada Rabu, 21 Juni 2023 lalu. Ia menambahkan, Kejari Padang bekerja cepat usai mendapatkan pelimpahan kasus, barang bukti, dan tersangka berasal dari penyidik Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) pada Rabu, 7 Juni 2023. Sehingga di dalam satu minggu Kejari Padang dapat melimpahkan masalah ke PN Padang.

Sebelumnya, pada masalah tersebut sepasang kekasih yang merupakan mahasiswa FK Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, H (22) dan N (21) dikira melakukan pelecehan seksual pada sejumlah mahasiswa lainnya di universitas tersebut. Aksi mereka terungkap sehabis akun twitter @andalasfess mengunggah status yang menyebut ke-2 pelaku tetap berkeliaran di universitas kendati sudah dilaporkan ke pihak universitas, Satgas, dan Polda Sumbar.

Dihubungi oleh tim reporter https://rutankendari.com/, Ismi Nurhaeni, selaku tim Satgas PPKS Universitas Sebelas Maret (UNS) ikut prihatin dan pihaknya tidak mentolerir bersama adanya masalah itu. Ia berpendapat, bahwa pada dasarnya pemerintah sudah mengeluarkan regulasi yang tentang bersama pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. “Perguruan Tinggi (PT) terhitung sudah tersedia tentang regulasi tersebut, oleh dikarenakan itu kudu untuk di bentuknya Satgas PPKS di tiap PT,” ujarnya, Rabu (29/6/2023).

Ismi menambahkan, bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah mewajibkan seluruh mahasiswa semester dua untuk membaca modul tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang sudah dihidangkan kedalam sistem pembelajaran online atau melalui Learning Management System (LMS). “Ketika terdapat bukti-bukti yang valid tentang pelaku yang melakukan kekerasan seksual tersebut maka Satgas PPKS tiap-tiap universitas kudu mengajukan usulan perlindungan sanksi kepada yang bersangkutan yakni administrasi ringan, sedang, dan berat,” tutupnya.

Dikesempatan lain, Tarisa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), mengungkapkan bahwa kekerasan seksual merupakan perihal yang ‘menjijikkan’. Ia menambahkan bahwa tiap-tiap orang kudu dapat merawat privasi diri sendiri, dikarenakan kejahatan seksual tidak pandang bulu dan dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki. Ia meminta supaya pihak birokrasi universitas maupun pihak tentang dapat lebih sigap di dalam memproduksi masalah kekerasan seksual yang ada.

Kursi Roda Dilengkapi Sistem Keamanan Pengguna

Selain itu, kursi roda ini termasuk dilengkapi bersama dengan proses pengenalan papan nama ruangan, objek halangan, dan klasifikasi tipe permukaan jalan. Fitur lain yang disediakan kursi roda ini adalah fitur mengikuti gerak pemandu atau human follower.

Untuk membantu dan meningkatkan keamanan saat dioperasikan, kursi roda ini termasuk dilengkapi bersama dengan proses keamanan, yakni deteksi rintangan berupa tangga turunan, tangga naik, pilar, dan lain sebagainya. Fitur ini disediakan untuk memberikan rasa safe kepada penggunanya.

Fitur ini, katanya, termasuk memfasilitasi keamanan penggunanya saat berlangsung respons dari pengguna yang lambat didalam menjauhi ada halangan, maka kursi roda bisa dihentikan secara otomatis.

Universitas Negeri Padang Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Universitas Negeri Padang (UNP) memperluas peluang bagi para lulusan SMA, SMK, dan Madrasah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas. Mulai Tahun Akademik 2023/2024 Semester Juli-Desember 2023, UNP menjadi PTN perdana di Sumatera yang terhubung penerimaan mahasiswa baru untuk Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Keputusan ini diumumkan oleh Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D, yang secara formal menyerahkan Surat Keputusan Pendirian Prodi IPS kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Prof. Dr. Siti Fatimah, M.Pd., M.Hum pada acara Wisuda ke-131 pada tanggal 19 Juni 2023.

Dalam info tertulis, Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D, menyebutkan kebutuhan akan guru IPS di tingkat SLTP/Madrasah Tsanawiyah dan SMK benar-benar tinggi. Oleh gara-gara itu, mutlak untuk terhubung Prodi IPS di UNP. Selain itu, Prodi ini termasuk miliki program magister (S2) IPS di Sekolah Pascasarjana UNP. Permintaan yang tinggi dari Dinas Pendidikan, lebih-lebih di luar Sumatera Barat, termasuk mendorong UNP untuk menyediakan guru IPS, sebagaimana sudah diakses Prodi IPA di FMIPA UNP 10 th. yang lalu.

Langkah ini diambil untuk menanggulangi kelangkaan guru IPS yang sebelumnya dipegang oleh guru-guru program Pendidikan Ilmu Sosial, layaknya tamatan S1 Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Ekonomi, dan Pendidikan Sosiologi. Dalam seminar nasional bertema “Tantangan Pembelajaran IPS di Era Digital” yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2023 di Aula FIS, Dekan FIS UNP, Prof. Dr. Siti Fatimah, M.Hum mengemukakan bahwa kehadiran Prodi S1 Pendidikan IPS di FIS akan memberikan warna dan tantangan baru didalam buat persiapan kurikulum IPS yang responsif pada digitalisasi pembelajaran.